Rabu, 03 April 2013

Vega Zr Beda Speak dengan Vega R

Yamaha Vega-ZR
Yamaha Vega ZR yang menurut PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan benar-benar hasil pengembangan dari generasi Vega R dan tidak sekedar ganti baju belaka. Vega ZR merupakan jawaban atas permintaan konsumen yang menuntut perubahan secara menyeluruh baik tampilan sampai mesin yang digunakan. Apa memang signifikan perbedaan antara Vega ZR dan Vega R? mari coba kita bahas.

Performa Mesin
Walau Vega ZR memiliki jumlah CC lebih besar 3,4CC bukan jaminan ZR lebih ganas dibanding Vega R, bila digunakan untuk berboncengan ZR hanya mampu berlari hingga kecepatan 90km/jam, sedang Vega R mampu berlari hingga 100km/jam. Sedang bila dikendarai sendirian Vega ZR mampu menembus angka 110km/jam dan 120km/jam untuk Vega R.
Perpindahan gigi pada Vega ZR terasa lebih halus dan ringan karena mengadopsi sistem kopling tipe diafragma tidak seperti Vega R yang masih menggunakan model pegas, selain itu perbandingan gigi rasio Vega ZR juga lebih rapat sehingga memberikan respon tenaga yang lebih baik.
Konsumsi BBM
Dengan bahan bakar premium, Vega ZR dapat menempuh 46,26 km/liter, sedang Vega R hanya sanggup menempuh 43,90 km/liter.
Kenyamanan Berkendara
Vega ZR memiliki posisi berkendara lebih nyaman dibanding Vega R, jarak dan lebar setang, posisi duduk dan pijakan kaki Vega ZR memiliki komposisi yang pas. ZR juga didesain lebih bersahabat dengan kaum hawa yang berpostur tubuh antara 155-160 cm, karena posisi jok Vega ZR lebih rendah 5 mm dibanding Vega R, selain itu penampang jok lebih luas.
Yamaha Vega-R
Untuk kegesitan membelah kemacetan kota, Vega R lebih unggul dibanding Vega ZR, hal ini mungkin karena bobot Vega R lebih ringan 1,9kg dibanding Vega ZR, selain itu ukuran wheelbase Vega R menggunakan ukuran 1195 mm, sedang Vega ZR menggunakan ukuran 1235 mm. Tetapi bila digunakan untuk jalur luar kota, Vega ZR lah juaranya, karena Vega ZR lebih mantap dan stabil meski dikebut hingga top speed. Tipe sokbreker belakang Vega ZR menggunakan tipe baru yang memiliki diameter as lebih besar 2 mm dibanding Vega R, disamping berukuran lebih besar diameternya sok itu juga lebih pendek sehingga mengurangi efek ayun, akibatnya peredaman Vega ZR terasa sedikit kaku daripada Vega R.
Kesimpulan
Kelemahan Vega ZR hanya di performa mesin, selebihnya bisa dikatakan Vega ZR lebih unggul dibanding Vega R. Mulai dari sisi stabilitas, posisi berkendara hingga konsumsi bahan bakar. Kedepan YMKI berencana mengembangkan performa mesin ZR karena melihat spesifikasinya memang mesin ini masih punya banyak peluang untuk dikembangkan.
Perbandingan Singkat
Vega R
- Kapasitas mesin : 110,3 cc
- Daya maksimum : 6,6 kw/8.000 rpm
- Torsi maksimum : 9,0 Nm/5.000 rpm
- Diameter x langkah : 51×54 mm
- Panjang x lebar x tinggi : 1890 x 675 x 1030 mm
- Jarak sumbu roda : 1195 mm
- Jarak terendah : 146 mm
- Berat : 95,1 kg
- Kunci jok : body samping
- Lampu sein : pada batok
- Indikator gigi persneling : ada
- Behel : pipa kotak
- Dudukan footstep belakang : dari cor
- Air induction system : di samping mesin
- Harga : Rp.11.500.000 ( OTR Jakarta)
Vega-ZR
- Kapasitas mesin : 113,7 cc
- Daya maksimum : 6,0 kw/7.500 rpm
- Torsi maksimum : 8,3 Nm/4.500 rpm
- Diameter x langkah : 50×57,9 mm
- Panjang x lebar x tinggi : 1930 x 660 x 1055 mm
- Jarak sumbu roda : 1235 mm
- Jarak terendah : 126 mm
- Berat : 97 kg
- Kunci jok : body belakang
- Lampu sein : pada dek
- Indikator gigi persneling : hanya netral dan top
- Behel : pipa silindris
- Dudukan footstep belakang : dari pipa bulat
- Air induction system : di atas mesin
- Harga Rp. 11.800.000 (OTR Jakarta)
foto dari yamaha-motor.co.id

Kamis, 07 Maret 2013

Korek Harian Vega

untuk harian special kita buat seringan mungkin dengan rumus dan perhitungan tentunya tapi tetap mengedepankan hasil di tenaga puncak yang keluar, memaksa mesin harus tetap teriak, dengan hasil rpm bisa sampai puncak rpm tertinggi tentunya.Part/Komponen yang kita coba bahas menggunakan sparepart subtitusi(pengganti)dari pabrikan lain yang bukan ricing,menghemat harga karena buat harian para bikers.Kita bisa pake klep shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter.Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir klep milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM.Nokn As/Kem dipatok   lobe lifter cam 7 milimeter, dan dengan papas Nokn As 1.5 milimeter . Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak yang hampir sesuai desain suzuki satria Fu150. Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu ditekan membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka. Efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar dan termixing dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut , ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafas terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final masih mampu naik percepatannya. Padahal jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega ini hanya kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disinilah skill sedikit dibutuhkan karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam kurang lebih 1 mm dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe, dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak head-klep-piston-liner. Itulah kenapa seringkali klep buang yang mengalami kebengkokan atau bahkan patah.

Blok yang pendek, piston bisa dibuat nge-dum, dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan klep milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24. Apabila dengan katub 26 / 22 , seperti motor pembalap pemula tetep masih bisa galak. Spuyer  milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter harus terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ke Top Speed. Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa dari setiap part/komponen, yang terpenting tercapai konsep harian dan butuhnya hanya transfer tenaga yang besar. Lebih bagus langsung ubah gigi rasio , diatur pada   sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup tinggi, dengan patokan final gir depan 15 -35 untuk 400meter.Muffler untuk mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan diameter 6 milimeter.

Kita order pemakaian katub shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter .
Porting kotak - kotak - kotak , :D
Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir katub milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM. Sayangnya kok telat nemuinnya, malah pakai pir katub shogun sempat patah pir katub nya kena lobe lifter cam 7 milimeter, hasil dari pemangkasan noken as 1.5 milimeter. Untung ga patah klep nya, fffiiuuhhh… Kalau penari dangdut goyang patah-patah mah, aaajjjiiibbb :D
Kalau ini head jupiter buat Bore Up 200 cc milik guruku :Dcak Bayu "Tape" Hi Speed Performance
Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak – maunya meniru desain suzuki satria Fu150, hehehe… kebanyakan garap mesin FU jadi keblinger gini ^_^  eh, ternyata enak banget kok :DSekali-kali gak ngikutin.Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu dihajar membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka, asimetrical porting akan membantu membentuk swirl, dan dari buku teori dasar mesin torak, efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar ter-aduk2 dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.
Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut, ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafaaaaassss terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final, jupitr MX lewaaaaaaaaattt !!
jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disini serunya, karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam + – 1 milimeter dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe, dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak head-klep-piston-liner. Sudah sadar kan, kenapa seringkali klep buang yang mengalami bengkok atau patah?
Blok pendek, piston bisa dibuat nge-dum :D
Dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan katub milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24, tapi toh ini untuk riset siapa tahu dapet pesenan juga untuk bikin mesin MP 3, kan dengan katub 26 / 22 , anggap aja motor pembalap pemula tapi tetep kudu bisa galak :)Supplay bahan-bakar masih mengandalkan milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ngebut nyalip bus, atau truk. Gasss terus pokoknya.
Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor jambret, yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa memang, toh butuhnya hanya transfer tenaga. Lebih dahsyat langsung ubah gigi rasio , ditata pada sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup lumayan lah, digapai dengan mudah melalui final gir depan 15 – belakang 35.
, untuk mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan diameter 6 milimeter.

Rabu, 09 Januari 2013

Bearing Racing

 

Space Age Ceramic Bearings Make Steel Bearings Obsolete for Racing!

Are you running "parts store" grade steel bearings in your race car? Then you're racing with the lowest cost bearing available and not making use of the latest technology in bearings. Ceramic Bearings offer many benefits for the racer, and the cost to upgrade isn't that bad!
  • Faster ET's and Lap Times - Ceramic bearings have 1/10th the friction of steel which means faster ET's and lap times! Can you push your car with one hand?

  • 60% Lighter Weight - Silicon Nitrate balls weigh 60% less than steel balls of the same size. Reduce your bearing rotating weight!

  • Longer Life - Ceramic Bearings last up to 5 times longer than steel!

  • Cooler Running - Ceramic Bearings have no micro weld adhesion between the balls & races which means lower friction. Ceramic also has a lower amount of thermal expansion which also reduces temperatures. Bearings run cooler and vibration levels are lower at high RPM

  • No Special Handling or Cleaning - If they get sluggish rinse with paint thinner, put a drop of oil in and go racing!

  • Before You Buy - Understand that there are different grades of Silicon Nitrate Ceramic balls available on the market. Differences include impact resistance, roundness, surface finish and wear resistance. The highest quality bearings are Grade 5 (the very best), then you have grades 25, 50 and 100 which are more suitable for less demanding applications. Performance Bearing uses ONLY Grade 5 in our products, the highest quality and lowest drag bearings available for racing.
Performance Bearing offers replacement Ceramic Bearings to replace your antique steel bearings in your Wheel and Axle Bearings, Transmission and Gearbox Bearings, Camshaft Bearings and special applications for High Speed Industrial Machine Tools.
Since 1999 we've specialized in Free Spinning Ceramic Racing Bearings in both the full complement style (no retainer) and the crown retainer style. We also make our own retainers in house on a State of the Art CNC machine, we do not use a stamped or molded retainer like most of the competition. When you buy from Performance Bearing, you're getting the highest quality Ceramic Bearings available!
Ceramic Bearings work great for High Speed Industrial Equipment, Race Cars, Racing Bicyles, Motorcycles, ATV's, Snowmobiles and Go Carts... any place you want to reduce friction!